Senin, 07 Juli 2014

Vila di Bali Bisa Jual Listrik ke PLN

TEMPO.CO, Denpasar - Sejumlah vila di Bali menawarkan listrik dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) ke PT PLN Distribusi Bali. Pembelian listrik oleh PLN ini akan memacu penggunaan energi alternatif di kalangan industri perhotelan.

"Dengan harga listrik yang makin mahal, makin banyak vila dan hotel yang tertarik solar energy. Kalau bisa menjual, bisa makin menarik," kata Nugraha Widyatmono dari PT Contained Energy, konsultan energi alternatif yang mengkoordinasikan penawaran ke PT PLN, Senin, 7 Juli 2014.

Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 4 Tahun 2012 tentang Harga Pembelian Listrik oleh PLN, pabrik setrum negara ini dimungkinkan membeli listrik dari pembangkit kecil milik swasta. Pihak vila biasanya memiliki kelebihan pasokan pada saat low-season.

Adapun kapasitas terpasang PLTS di vila maksimal 14 kilowatt dengan harga listrik Rp 600-700 per kWh. "Jadi masih lebih murah dibandingkan harga listrik dari PLN," katanya. (Baca juga: Meneliti Kulit Kacang, Nisrina Ciptakan 3 Produk) Namun, mengingat kapasitas yang kecil ini, kemungkinan besar vila-vila ini nantinya hanya memproduksi listrik sebagai tambahan bagi konsumsi mereka sendiri.

Masalah instalasi, kata Nugraha, bisa diatasi dengan pemasangan bimeter direction yang memungkinkan penghitungan daya yang masuk ke instalasi Vila dan daya yang keluar dialirkan ke jaringan PLN. Saat ini pihaknya sudah menangani 10 vIla milik pribadi dan komersial. Selisih dari daya masuk dan keluar itulah nantinya yang akan dihitung, apakah surplus atau defisit, sehingga bisa ditentukan seberapa besar biaya yang perlu dibayar PLN. Atau sebaliknya, berapa sisa beban yang bisa dihemat oleh pemilik vila.

Biaya untuk PLTS sendiri tergantung pada daya yang dihasilkan pada saat beban puncak atau watt peak. Dengan perkiraan kapasitas hingga 10 kilowatt, diperlukan investasi sekitar Rp 300 juta untuk masa operasional 25 tahun. Pihaknya memperkirakan return of invesment (ROI) penggunaan teknologi ini diraih setelah lima-enam tahun. (Baca juga: Tarif Naik, PLN: Percuma Timbun Token Listrik)
Humas PT PLN Bali, Wayan Redika, memastikan PLN akan membeli listrik yang dihasilkan dari energi alternatif ini. "Tinggal dinegoisasikan soal harga dan disiapkan MOU-nya," katanya.

Saat ini PLN Bali juga sudah membeli listrik dari pengolahan sampah (PLT Bio Massa) yang setiap bulan rata-rata menghasilkan listrik 271.789 kWh dengan harga Rp 685,9 per kWh, sehingga setiap bulan PLN mengeluarkan dana hingga Rp 186 juta.

Sumber :  http://www.tempo.co/read/news/2014/07/07/090591035/Vila-di-Bali-Bisa-Jual-Listrik-ke-PLN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar